JEPARA | MATAMERDEKA.COM – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jepara melalui Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Kartini FM, memberikan pembekalan magang kepada 20 mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK). Pembekalan ini berlangsung pada Kamis (22/8/2024) di Gedung J Kampus UMK.
Ketua Magang Keprodian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMK 2024, Luthfa Nugraheni menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut. Salah satunya untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja di industri penyiaran. “Selain lulus ini bisa jadi guru, juga bisa jadi penyiar, jurnalis, bahkan kreator konten,” terangnya.
Dari 25 peserta, 8 mahasiswa akan menjalani magang di Radio Kartini FM. Sementara sisanya ditempatkan di berbagai stasiun radio lainnya.
Magang di Radio Kartini FM dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama berlangsung dari 9 September 2024 hingga 4 November 2024, diikuti oleh empat mahasiswa. Tahap kedua dimulai pada 11 November 2024 dan berakhir pada 5 Januari 2025, dengan empat mahasiswa lainnya.
Pimpinan Radio Kartini FM, Farida Agustina, berharap program magang ini dapat memberikan wawasan praktis kepada mahasiswa. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kontribusi mahasiswa dalam pengembangan media lokal. “Jangan sampai hanya memenuhi waktu magang saja, harus ada yang ditinggalkan, sesuatu yang baik atau berguna seperti ide untuk kemajuan,” ujarnya.
Farida juga menyampaikan sejarah singkat Radio Kartini, program-program unggulannya, dan peran penting pendengar dalam keberlangsungan radio.
Radio Kartini saat ini tidak hanya bersiaran melalui analog, tetapi juga mulai merambah ke media digital. Akses siaran digitalnya dapat dilakukan melalui tautan tertentu. “Di luar pancaran frekuensi, tetap bisa menikmati program kami melalui link s.id/kartinifm,” tuturnya.
Dalam acara tersebut, Farida juga menghadirkan Nasya Ahmad, penyiar senior Radio Kartini FM. Nasya memberikan motivasi kepada mahasiswa agar menjadi penyiar profesional, menjelaskan pedoman siaran, cara menyusun rencana siar, serta pentingnya membangun hubungan baik dengan pendengar. “Kita (Radio Kartini) punya pendengar setia atau fans, Kartini Fans Club, sering bareng-bareng buat acara sosial,” kata dia.
Antusiasme mahasiswa terlihat dari diskusi tanya jawab yang berlangsung. Beberapa mahasiswa, yang berasal dari Jepara, Kudus, dan Pati, menanyakan cara mengatasi kendala saat siaran, hingga hal-hal yang perlu dihindari saat berada di kabin siar.
Semua pertanyaan tersebut langsung mendapatkan jawaban dari para narasumber LPPL Radio Kartini FM Jepara. Selain sesi pemaparan materi, diskusi, para peserta juga diajak untuk praktik siaran.
(All)