Jakarta – Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dikelola oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah memperoleh pengakuan internasional. Keberhasilan program ini dalam mendaftarkan tanah di Indonesia secara progresif mendapat perhatian dunia.
Selama lima tahun terakhir, program PTSL terus diperpanjang dengan tujuan mendaftarkan seluruh bidang tanah di Indonesia. Indonesia juga mendapatkan pinjaman sebesar 200 juta US Dollar dari Bank Dunia untuk mendukung program ini.
Keberhasilan program PTSL membuat Indonesia diundang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan di World Bank Land Conference yang diadakan di markas Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat. Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa selain berbagi cerita sukses, kehadiran mereka juga bertujuan menjajaki kemungkinan pinjaman lunak dari Bank Dunia untuk lima tahun ke depan.
Dari hasil negosiasi, Bank Dunia menyetujui untuk meningkatkan bantuan pinjaman lunak dari 200 juta USD menjadi 635 juta USD. Menteri AHY optimis bahwa bantuan ini akan semakin meningkatkan kesuksesan program Reforma Agraria dengan sistem dan mekanisme yang tepat.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang, memberikan apresiasi atas kinerja Kementerian ATR/BPN, khususnya kepada Menteri AHY yang dianggap sebagai sosok yang terbuka dan mudah diajak diskusi. Junimart menyatakan bahwa undangan dari Bank Dunia adalah bukti pengakuan atas kerja keras ATR/BPN.
Menurut Junimart, pencapaian ini merupakan kebanggaan bagi Indonesia, menunjukkan bahwa Kementerian ATR/BPN bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi mereka. Ia juga menegaskan bahwa Komisi II DPR RI akan terus mendukung program Kementerian ATR/BPN yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Semangat maju terus untuk Kementerian ATR/BPN, dan Komisi II siap mendukung dengan sepenuh hati,” tutup Junimart Girsang.
(Joe)
